logo_lbp

Harga Minyak Dunia Terus Menanjak, Saham Emiten Migas Makin Tegak

lbp.enterprises

lbp.enterprises

DATE

September 14, 2023

Ipotnews – Kenaikan harga minyak dunia lebih dari seminggu terakhir, membuat kinerja harga saham emiten migas maupun penunjang migas terus terdongkrak.
Mengutip data aplikasi IPOT , Rabu (13/9) pukul 14.26 WIB, pergerakan harga saham emiten migas dalam satu minggu terakhir adalah sebagai berikut :

1. PT Apexindo Pratama Duta Tbk ( APEX), harga sahamnya menguat dari 155 menjadi 294, naik 139 poin atau 87,9%.
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), harga sahamnya menguat dari 1.350 menjadi 1.390, naik 40 poin atau 3,0%.
3. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), harga sahamnya menguat dari 1.255 menjadi 1.530, naik 275 poin atau 21,9%.
4. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), harga sahamnya menguat dari 268 menjadi 294, naik 26 poin atau 9,7%.
5. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), harga sahamnya melemah dari 1.465 menjadi 1.455, turun 10 poin atau 0,7%.
6. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), harga sahamnya menguat dari 645 menjadi 735, naik 90 poin atau 14,0%.

Ekonom dan praktisi pasar modal Lucky Bayu Purnomo mengatakan kenaikan harga minyak dunia selama lebih dari seminggu terakhir berpotensi mendorong kenaikan harga saham emiten migas, maupun industri penunjang migas ke depan. “Karena kenaikan harga minyak dunia masih berpeluang tetap berlanjut,” kata Bayu saat dihubungi Ipotnews hari ini.

Bayu bahkan menegaskan kenaikan harga minyak dunia juga bisa berimbas terhadap kenaikan harga komoditas yang lain. Mulai dari emas, batubara, CPO serta mineral. “Sehingga kinerja saham emiten – emiten komoditas yang lain juga bisa ikut terdongkrak. Bahkan termasuk juga emiten yang bisnisnys di bidang energi baru terbarukan,” ujar Bayu.

Sebagaimana diketahui, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak ( OPEC ) tetap berpegang pada perkiraannya mengenai pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada tahun 2023 dan 2024, dengan alasan bahwa negara-negara besar lebih kuat dari perkiraan. Laporan bulanan OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024.

Untuk menjaga pasokan tetap terbatas, Arab Saudi dan Rusia pekan lalu memperpanjang pengurangan pasokan sukarela sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun. OPEC , Rusia dan produsen sekutunya dikenal sebagai OPEC +.

Anggota OPEC Libya menutup empat terminal ekspor minyak di wilayah timur karena badai mematikan. Sementara anggota OPEC + Kazakhstan mengurangi produksi minyak harian untuk pemeliharaan.

Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan produksi minyak global akan meningkat menjadi 101,2 juta barel per hari pada tahun 2023 dan 102,9 juta barel per hari pada tahun 2024.
EIA memperkirakan persediaan minyak global akan turun hampir setengah juta barel per hari pada paruh kedua tahun 2023, menyebabkan harga minyak naik dengan harga Brent rata-rata US$ 93 per barel pada kuartal keempat tahun ini.

Ke depan, para trader minyak menunggu perkiraan pasokan dan permintaan dari IEA nanti malam, dan data persediaan minyak AS dari American Petroleum Institute (API).(Adhitya)

Sumber : admin

MORE

ARTICLES

News
viva.co.id

Penguatan Rupiah Tunggu Klimaks Keputusan The Fed

VIVA.co.id Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo memproyeksikan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, masih akan mengalami tekanan hingga akhir September 2015. Pada saat